HTTP (Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Contohnya bila kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser maka web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.
Sementara HTTPS (Securre HTTP) merupakan bentuk protokol yang aman karena segala perintah dan data yang lewat protokol ini akan diacak dengan berbagai format sehingga sulit untuk dibajak isinya maupun dilihat perintah-perintah yang dieksekusi.
Adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base / radix) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang digunakan. Konsep Dasar Sistem Bilangan Suatu sistem bilangan, senantiasa mempunyai Base (radix), absolute digit dan positional (place) value.Jenis-Jenis Sistem BilanganSuatu sistem komputer mengenal beberapa sistem bilangan, seperti :
Sistem Bilangan Desimal (Decimal Numbering System).
Sistem Bilangan Biner (Binary Numbering System).
Sistem Bilangan Octal (Octenary Numbering System).
Sistem Bilangan Hexadesimal (Hexadenary Numbering System).
KonversiBilangan
Setiap angka pada suatu sistem bilangan dapat dikonversikan (disamakan/diubah) ke dalam sistem bilangan yang lain. Di bawah ini dibuat konversi (persamaan) dari 4 sistem bil.yang akan dipelajari :
Dari DesimalKe Biner, Oktal Dan Hexa
Bilangan Desimal -> basis 10 dengan digit : 0,1,2 ... , 9
Konversi dari bilangan D ke B, O dan H dengan cara membagi bilangan D dengan basis bilangan masing-masing hingga :
sisa akhir £basis-> tidak dibagi lagi
Bilangan sisa pembagian diambil dari bawah ke atas.
Dari Oktal Ke Desimal,Biner Dan Hexa
Bilangan Desimal -> basis 8 dengan digit : 0,1,2 ... , 7
Contoh penulisan -> 743 O, 743(8), 743(O), 743(o), dll.
O ->DO -> B0 -> H
dari kanan ke kiri place-value dikalikan dengan absolut digit bil. oktal awal.Setiap 1 (satu) bil oktal dijadikan kelompok bil. biner yang terdiri atas 3 digit. Tidak ada cara langsung mengubah oktal ke biner. Dapat dilakukan melalui biner atau desimal.
Dari HexaKe Desimal, Oktal Dan Biner
Bilangan Desimal -> basis 16 dengan digit : 0 - 9 dan A - E
dari kanan ke kiri place-value dikalikan dengan absolut digit bil. hexa awal.Setiap 1 (satu) bil. hexa dijadikan kelompok bil. biner yang terdiri atas 4 digit. Tidak ada cara langsung mengubah hexadecimal ke oktal. Dapat dilakukan melalui biner atau desimal.
oprasi arithmatika
Operasi aritmatika yang dilakukan diantaranya : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat, akar, dsb. Operasi Arithmatika yang dibahas hanya perkalian dan penjumlahan
Diperkenalkan Oleh Ahli Matematika : Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi.
Definisi Algoritma
Langkah- langkah yg dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh.
Suatu prosedur yg merupakan urutan langkah-langkah yg berintegrasi.
Suatu metode khusus yg digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yg nyata.(Webster Dictionary)
Ada Output,
Efektifitas dan Efesiensi,
Jumlah Langkahnya Berhingga,
Berakhir,Ã ( SEMI ALGORITMA )
Terstruktur,
Suatu Algoritma yg terbaik (The Best) : “ Suatu algoritma harus menghasilkan output yg tepat guna (efektif) dlm waktu yg relatif singkat & penggunaan memori yg relatif sedikit (efesien) dgn langkah yg berhingga & prosedurnya berakhir baik dlm keadaan dip’oleh suatu solusi ataupun tdk ada solusinya. “
Contoh :Sebuah
prosedur ketika akan mengirimkan surat kepada
teman:
Tulis surat pada secarik kertas surat
Ambil sampul surat atau amplop
Masukkan surat ke dalam amplop
Tutup amplop surat dengan lem perekat
Tulis alamat surat yg dituju, jika tdk ingat, lebih dahulu ambil buku alamat & cari alamat yg dituju, lalu tulis alamat tsb pd amplop surat.
Tempelkan perangko pada amplop surat
Bawa surat ke kantor pos utk diserahkan pd pegawai pos atau menuju ke bis surat untuk memasukkan surat ke dlm kotak/bis surat.
Sebuah prosedur untuk masalah menentukan akar kuadrat dari suatu bilangan Bulat Positif yg di Input:
Baca bilangan Bulat Positif yg diinput, sebut saja sebagai A
Dinyatakan Nilai B adalah 0
Hitung Nilai C yg berisikan Nilai B dikalikan Nilai B
Jika Nilai C sama dengan Nilai A, maka Nilai B adalah Akar dari Nilai A, lalu stop.
Jika tidak, maka Nilai B akan bertambah 1
Kembali ke langkah pada No. 3
TAHAPAN ANALISA ALGORITMA
Bagaimana merencanakan suatu algoritma.
Bagaimana menyatakan suatu algoritma
Dengan bahasa semu (pseudocode),
Contoh :
Untuk menghitung Luas Segi tiga :
Masukan Nilai Alas
Masukan Nilai Tinggi
Hitung Luas =( Alas * Tinggi ) / 2
Cetak Luas
Dengan diagram atau flowchart.
contoh :
Dengan Statement program / penggalan
Program
Contoh :
Read Alas
Read Tinggi
Luas=(Alas * Tinggi)/2
Write(Luas)
Bagaimana validitas suatu algoritma.
Bagaimana Menganalisa suatu Algoritma.
Bagaimana MengujiProgram dari suatu Algoritma.
Tahap Proses uji Algoritma :
Fase Debugging,
Fase Profilling,
Analisis Suatu Algoritma
(Untuk melihat faktor efesiensi & efektifitas dari algoritma
tersebut), Dapat dilakukan terhadap suatu algoritma dengan
melihat pada :
Waktu Tempuh (Running Time) dari suatu Algortima. Hal- hal yang dapat mempengaruhi daripada waktu tempuh adalah :
Banyaknya langkah.
Besar dan jenis input data.
Jenis Operasi.
Komputer dan kompilator
Jumlah Memori Yang Digunakan.
Sifat - Sifat Algoritma
Banyaknya Langkah Instruksi Harus Berhingga,
Langkah atau Instruksi harus Jelas,
Proses harus Jelas dan mempunyai batasan,
Input dan Output harus mempunyai Batasan,
Efektifitas,
Adanya Batasan Ruang Lingkup,
Latihan : (Gunakan Bahasa sehari-hari / Pseudocode )
Buat langkah untuk melakukan penggantian ban mobil yang pecah ( tanpa ada masalah / Syarat ) :
Dari Soal diatas dikembangkan kembali ,mis :bila ban serep kempes atau ban serep bocor :
Buat langkah yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari:
ArchiCAD 10 Selamat datang di ArchiCAD 10! Ini adalah versi paling baru dan terkini dari sebuah program/perangkat lunak berorientasi objek 3D (tiga dimensi) yang sangat luas digunakan oleh para arsitek, desainer interior, dan mereka yang terlibat dalam dunia rancang-bangun untuk menghasilkan karya desain yang optimal dan terbaik. ArchiCAD 10 telah \ dirilis sejak sekitar kuartal kedua tahun 2006 dan terus menuai respons positif dari mereka -baik individu/freelance maupun perusahaan- yang bergelut di bidang desain arsitektur.
Tampilan Pembuka ArchiCAD 10
Bab ini akan memperkenalkan kepada Anda fitur-fitur terbaik yang hadir di rilis paling anyar ini. Banyak perubahan besar yang dilakukan pada versi 10 sehingga kerja Anda akan menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Bahkan sebuah statement dari salah satu firma Arsitek terkenal di Amerika yang juga pengguna ArchiCAD -dalam website resmi Graphisoft- menyebutkan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi hingga mencapai 40%-50% dibanding menggunakan versi terdahulu. Pembahasan khusus dalam bab ini menggunakan versi 10. Pada bab-bab selanjutnya akan digunakan versi 9. Namun, bagi Anda yang masih menggunakan ArchiCAD versi 8.1 ke bawah, tidak usah berkecil hati karena Anda masih bisa menggunakan sebagian tip dan trik yang disajikan dalam buku ini. Untuk selanjutnya silakan menyimak fitur-fitur terbaru ArchiCAD 10 yang akan langsung disajikan mulai
dari Trik 1 berikut ini. Struktur Menu Baru ArchiCAD 10 menghadirkan perbaruan struktur pada bagian Menubar. Tujuannya untuk memberikan kemudahan mengakses perintah-perintah yang telah dikategorikan ke dalam masing-masing grup dan subgrup-nya. Misalnya, menu Design berisi item-item perintah yang paling sering digunakan ketika bekerja, baik di lembar Floor plan, Section/ Elevation, maupun jendela 3D. Sedangkan menu View berisi perintah-perintah yang sering Anda gunakan untuk melihat tampilan gambar/project di jendela 3D. Jadi, Anda tidak akan menemui lagi menu Image yang biasanya sering digunakan untuk membuat tampilan aksonometri maupun perspektif eksterior dan interior. Anda yang belum terbiasa mungkin akan memerlukan sedikit waktu untuk beradaptasi dengan tampilan baru menu ArchiCAD 10 ini.
Gambar 1.2. Tampilan Menubar Baru ArchiCAD 10
Gambar 1.3. Mengakses Axonometry dan Perspective
Melalui Menu View
Scrollbar di Toolbox dan Info Box Ada perubahan lain yang cukup menonjol dilakukan ArchiCAD 10, yaitu hadirnya Scrollbar pada bagian panel Toolbox dan Info Box. Tujuannya tentu untuk memudahkan Anda menelusuri infomasi-informasi lain yang tersembunyi pada kotak-kotak panel tersebut. Posisi Scrollbar ini biasanya di sebelah kanan panel atau di bagian bawah jika panel dalam posisi melebar secara horizontal, misalnya panel Info Box. Jika Anda tidak menemukan Scrollbar ini, lakukan teknik berikut. Arahkan mouse mendekati kotak panel bagian kanan atau bawah dan tarik mouse untuk melebarkan ukuran panel tersebut, maka Scrollbar akan muncul.
8Memunculkan Scrollbar
Floor Plan dan Section Attributes Langsung di Panel Info Box Trik ini masih berhubungan dengan Trik 2 di atas. Jika Anda menarik mouse untuk membesarkan ukuran panel Info Box, sesungguhnya Anda akan mendapati bahwa informasi Floor Plan dan Section Attributes akan muncul langsung di panel ini persis sama lengkapnya dengan yang ada di kotak dialog Tool Settings
Floor Plan and Section Attributes Muncul
di Panel Info Box Jadi, kini tentu saja menjadi lebih mudah untuk melakukan pengeditan parameter Floor Plan dan Section Attributes langsung di panel Info Box.
Informasi Elemen Konstruksi Langsung di Jendela Floor Plan Pada versi-versi terdahulu jika Anda lupa dengan parameter elemen konstruksi yang telah dibuat di jendela Floor Plan dan sekadar ingin melihat kembali informasi tersebut, Anda harus melakukan seleksi terhadap elemen yang dimaksud kemudian membuka kembali kotak dialog setting-nya di panel Info Box, baru parameternya bisa diketahui. Sungguh merepotkan dan kurang praktis. Kini permasalahan ini tidak akan mengganggu lagi. ArchiCAD 10 memberikan informasi parameter elemen konstruksi tersebut langsung di jendela Floor Plan. Informasi ini biasa disebut dengan Info Tag. Caranya pun cukup sederhana. Anda tinggal mengaktifkan ikon Arrow Tool di panel Toolbox lalu pilih Quick Selection di panel Info Box. Kemudian arahkan kursor ke elemen konstruksi yang ingin diketahui parameternya. Ingat, objek tidak usah dipilih atau seleksi. Tunggu beberapa saat, secara otomatis ArchiCAD akan menyajikan informasi parameter elemen konstruksi tersebut plus objek akan di-highlight dengan warna tertentu cukup tebal pada bagian outline-nya. Informasi yang disajikan ini pun cukup lengkap, mulai dari jenis elemen konstruksinya, struktur komposit (garis arsiran elemen), posisi elevasi, ukuran/dimensi elemen, dan layernya.
Informasi Parameter Elemen Konstruksi diFloor Plan
Jika Anda telanjur melakukan seleksi terhadap elemen konstruksi, sebenarnya pun tidak menjadi masalah karena kotak informasi (info tag) tetap akan muncul. Gambar 1.7. Elemen Konstruksi dalam Keadaan Terseleksi 8 5 Info Tag di Jendela 3D Untuk menyempurnakan manfaat dan kemudahan fitur Info Tag bagi penggunanya, ArchiCAD 10 juga memberikan informasi elemen atau info tag ini langsung di jendela 3D. Jadi, buat Anda yang sering berinteraksi dengan lembar kerja 3D sebagai umpan balik desain denah di jendela Floor Plan, jelas info tag ini akan sangat membantu. Caranya, buka jendela 3D. Anda tinggal mengaktifkan ikon Arrow Tool di panel Toolbox lalu pilih Quick Selection di panel Info Box. Arahkan kursor ke elemen konstruksi yang ingin diketahui parameternya. Tunggu beberapa saat, secara otomatis ArchiCAD akan menyajikan kotak info tag-nya. Gambar 1.8. Info Tag di Jendela 3D 9 6 Info Tag yang Cerdas Sungguh cerdas kotak info tag yang muncul memberikan informasi dari elemen konstruksi yang ingin diketahui parameternya. Anda sudah merasakan sendiri manfaat dan kemudahannya sehingga tidak direpotkan lagi untuk sekadar melihat kembali parameter objek bersangkutan sebelum melakukan operasi penggambaran/pengeditan selanjutnya. Masih ada keistimewaan lain dari kotak info tag ini. Ia sanggup membedakan elemen konstruksi yang saling ”bertumpuk” satu sama lain. Dengan kata lain, kotak info tag akan memberitahukan Anda adanya lebih dari satu elemen di area gambar yang Anda tunjuk dengan mouse. Info tag akan menandai banyak objek ini dengan memberikan informasi ”Multiple Elements”. Gambar 1.9. Info Tag Cerdas Menandai Adanya Multiple Elements 10 Cukup tekan tombol TAB pada keyboard untuk berpindah (switch) dari elemen konstruksi yang satu ke yang lainnya. Secara otomatis kotak info tag akan memberikan informasi parameter yang berbeda sesuai elemen konstruksi yang terhighlight. Untuk Anda ketahui, fitur info tag cerdas ini juga berlaku di jendela 3D. Jika Anda mengarahkan mouse pada area gambar di mana terdapat lebih dari satu elemen konstruksi, kotak info tag yang muncul akan menginformasikan teks ”Multiple Elements”. Gambar 1.10. Info Tag Cerdas Menandai Adanya Multiple Elements di Jendela 3D 11 7 Mengatur Tampilan Seleksi dan Informasi Elemen Mengatur tampilan seleksi dan informasi elemen di sini maksudnya adalah bahwa Anda diberi kebebasan untuk memilih jenis warna, baik outline maupun surface untuk bagian seleksi, mengatur warna highlight outline objek ketika terkena kursor, berapa detik highlight atau pun informasi elemen (info tag) muncul dan pengaturan-pengaturan lainnya. Gambar 1.11. Pemilihan Warna untuk Tampilan Seleksi Objek 12 Gambar 1.12. Mengatur Opsi Informasi Elemen (Info Tag) Sedangkan pada bagian Element Information, di pilihan opsi Highlight appears after, Anda bisa memasukkan angka berapa lama (dalam detik) tampilan highlight color akan muncul terhadap elemen konstruksi yang terkena kursor atau yang ingin diketahui parameternya tersebut. Pada opsi Pop-up appears after, Anda bisa memasukkan angka berapa lama (dalam detik) kotak info tag akan muncul ketika elemen konstruksi terkena kursor atau yang ingin diketahui parameternya. 13 8 Guide Lines Ketika Anda mencoba untuk memulai menggambar salah satu elemen konstruksi di ArchiCAD 10 -misalnya dinding- Anda akan melihat ada perubahan besar yang dilakukan oleh ArchiCAD 10. Cobalah pilih ikon dinding -tidak usah melakukan pengaturan parameter- lalu klik sekali di lembar kerja Floor Plan. Lihat, penggambaran Anda akan dibantu oleh suatu bentuk sumbu yang disebut dengan Guide Lines. Untuk lebih jelasnya silakan lihat ilustrasi gambar berikut. Gambar 1.13. Menggambar Objek dengan Bantuan Guide Lines 14 Ingat, tidak usah mengaktifkan snap grid. Jika Anda aktifkan, bantuan Guide Lines tidak akan muncul. Untuk memunculkan atau pun menonaktifkan bantuan Guide Lines ini Anda cukup menekan ikon Guide Lines On/Off pada panel Control Box ataupun Toolbar. Jika Anda klik salah satunya, maka ikon yang sama di panel lainnya akan secara otomatis mengikuti. Atau untuk lebih cepatnya, Anda bisa menekan tombol shortcut Q pada keyboard. Jika Anda ingin mengenal fitur Guide Lines ini lebih dalam, klik menu Options > Work Environment > Guide Lines. Akan muncul kotak dialog Work Environment berisi banyak opsi parameter untuk pengaturan Guide Lines Anda, termasuk pilihan warnanya. Anda bisa mengaktifkan atau pun menonaktifkan opsi-opsi tersebut sesuai kebutuhan Anda. Cara lain untuk memunculkan dengan cepat kotak dialog Guide Lines Settings adalah dengan mengklik panah kecil di bagian kanan ikon Guide Lines On/Off di panel Control Box. Gambar 1.14. Memunculkan Guide Lines Settings Misalnya jika Anda menginginkan bantuan Guide Lines yang memandu Anda bekerja di setiap sudut 30° maka atur opsi Show Incremental Guide Lines in increments of ke dalam angka 30°. Maka nantinya setiap Anda bekerja menggambar objek -misalnya dinding- Guide Lines akan muncul me15 mandu penggambaran Anda di setiap pecahan sudut 30° (30°, 60°, 90°, 120°, dan seterusnya). Akan terdapat kotak informasi sudut yang muncul di sebelah objek gambar Anda di jendela Floor Plan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut. Gambar 1.15. Menggambar Objek dengan Bantuan Guide Lines setiap 30° Jika Anda ingin mengaktifkan atau menonaktifkan misalnya salah satu dari opsi-opsi tersebut, Anda tinggal mengklik ikon opsi yang bersangkutan. Gambar 1.16. Opsi Show Incremental Guide Lines 16 9 Bekerja dengan Guide Lines (Advance) Lewat trik berikut, Anda akan mempelajari teknik advanced bagaimana bekerja membuat objek yang berada pada suatu posisi tertentu berbekal bantuan Guide Lines. Pastikan Anda mengaktifkan ikon Guide Lines On/Off. Ikuti panduan langkahnya sebagai berikut. 1. Gambarkan dua (2) buah dinding A dan B (tidak saling bertemu) seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1.17. Dua Objek Dinding Tugas Anda adalah menggambar sebuah objek dinding baru yang tepat berada di tengah-tengah kedua sudut yang dibentuk oleh 2 objek dinding terdahulu. Posisi seperti ini sering disebut sebagai angle bisector. 2. Pastikan ikon Wall Tool aktif pada panel Toolbox. Lalu arahkan mouse mendekati dinding A terlebih dahulu. 17 Arahkan tepat di sumbu as tengah dinding. Secara otomatis akan muncul Guide Lines berbentuk sumbu yang lurus memanjang berwarna biru. Pelan-pelan geser mouse mengikuti arah sumbu berwarna biru tesebut sampai kira-kira menjauhi objek dinding. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut. Gambar 1.18. Posisi Menggeser Mouse Hasilnya Anda akan mendapati sumbu Guide Lines yang berwarna oranye yang akan terus bertahan/muncul di bidang kerja Floor Plan sampai gambar objek dinding baru Anda selesai dibuat. 3. Lakukan hal yang sama untuk dinding B. Hasilnya Anda akan mendapati titik perpotongan pertemuan ke-2 ujung dinding. 18 4. Sekarang arahkan mouse ke titik pertemuan ke-2 ujung dinding tersebut. Hasilnya Anda akan mendapati banyak sumbu Guide Lines berwarna biru yang mengarah ke berbagai sudut. Temukan sumbu Guide Lines yang membentuk angle bisector yang dicari lalu dengan cepat Anda drag mouse ke arah sumbu tersebut. Maka akan menjadi sumbu berwarna oranye. Lihat gambar berikut. Gambar 1.19. Menemukan Sumbu Angle Bisector 19 5. Kini Anda tinggal menarik gambar dinding dari titik pertemuan ke-2 dinding menuju arah sumbu angle bisector yang telah ditemukan. Perhatikan gambar berikut. Klik dari posisi Klik 1 ke posisi Klik 2. Gambar 1.20. Hasil Akhir Penggambaran 10 Mengukur dengan Measure Tool Kini tidaklah sulit lagi untuk mengukur jarak dari satu objek ke objek gambar Anda yang lain. Kalau pada versi terdahulu Anda harus puas menggunakan Line Tool sebagai garis bantu mengukur dengan selalu melihat ke X dan Y di panel Coordinate Box, sekarang ArchiCAD 10 memahami betul 20 permasalahan ini. Pada versi 10 ini, diberikan fitur Measure Tool untuk membantu Anda yang sering melakukan pengukuran jarak antarobjek gambar. Caranya cukup mudah dan simpel. Anda tinggal menekan tombol M pada keyboard untuk mengaktifkan perintah Measure Tool ini lalu klik titik awal di mana Anda ingin memulai pengukuran dan geser mouse ke titik akhir tanpa perlu melakukan klik. Hasilnya, Anda akan disuguhi kotak pop-up berisi informasi jarak, sudut, dan posisi sumbu X/Y. Gambar 1.21. Menggunakan Fitur Measure Tool Yang lebih mempesona adalah Anda juga bisa menggunakan Measure Tool ini langsung di jendela 3D. Metode penggunaannya pun sama persis seperti halnya di jendela Floor Plan. Anda cukup menekan tombol M pada keyboard. Lalu definisikan titik awal dan akhir pengukuran. Ingat, Anda harus selalu menekan tombol M untuk mengaktifkan fitur ini. 21 Gambar 1.22. Fitur Measure Tool di Jendela 3D 11 Element Snap ArchiCAD 10 menghadirkan fitur Element Snap yang telah ditingkatkan kemampuannya sehingga akan memudahkan Anda bekerja mengedit objek terutama dalam melakukan perintah Move (Drag, Rotate, dan lain-lain). Element Snap hanya akan bekerja jika Anda tidak mengaktifkan Snap Grid. Jadi, ikon Snap Grid bebas yang harus Anda pilih di panel Coordinate Box. Karena memang Element Snap akan membantu Anda bekerja presisi layaknya Anda menggunakan Snap Grid. 22 Cara kerjanya cukup mudah. Perhatikan ilustrasi gambar berikut. Gambar 1.23. Element Snap Aktif Gambarkan sebuah lantai dan objek dinding tunggal seperti terlihat pada gambar di atas. Sekarang seleksi dinding dan gunakan perintah Drag untuk menggeser posisi dinding. Arahkan mouse ke bagian tengah dinding lalu tarik dinding mendekati lantai. Perhatikan di bagian ujung-ujung dinding akan dikelilingi kotak-kotak Element Snap yang akan membantu meletakkan objek secara presisi ke ujung bidang lantai. Secara otomatis masing-masing kotak ini akan ditandai dengan bentuk tebal jika Anda “menempelkannya” pada bagian ujung objek lain. Pada versi-versi sebelumnya Anda harus mengaktifkan Snap Grid, jika tidak, dipastikan hasil penggeseran objek Anda tidak akan pernah bisa presisi dan akurat. 23 12 Membuat Dinding Miring dengan Cepat Saat ini perkembangan desain arsitektur telah demikian maju dengan melahirkan bentuk-bentuk desain tidak biasa (unusual) yang keluar dari pakem/batasan-batasan desain konvensional. Tidak hanya pada bangunan high end, trend ini muncul seiring pesatnya perkembangan teknologi bahan yang memungkinkan lahirnya bentuk-bentuk desain baru dan menarik, seperti bentuk miring dan irregular. Gambar 1.24. Contoh Desain Bentuk Bangunan Irregular 24 ArchiCAD 10 memahami betul permasalahan ini dengan memberikan fitur dan tool baru kepada arsitek/desainer untuk menyelesaikan bentuk kompleks bangunannya tersebut. Kebebasan menggambar kini ada di tangan Anda. So, sekarang pengguna ArchiCAD 10 tidak akan direpotkan lagi dengan problem membuat dinding miring yang mempunyai sudut tertentu. Pada kotak dialog Wall Default Settings, ArchiCAD memberikan fitur baru berupa 4 (empat) tombol Wall Complexity yang masingmasing bisa digunakan untuk membuat jenis dinding yang berbeda. Tombol pertama adalah Straight Wall yang merupakan standar untuk membuat dinding lurus, seperti yang selalu Anda gambarkan pada ArchiCAD versi 9 ke bawah. Nah, untuk membuat dinding miring dengan cepat, gunakan tombol kedua, yaitu Slanted Wall. Sebagai contoh, coba gambarkan dinding miring Anda dengan pengaturan parameter seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 1.25. Membuat Dinding Miring Sekarang klik mouse Anda di jendela Floor Plan, jangan lupa pilih jenis dinding tunggal. Lalu tarik mouse searah sumbu X dengan panjang misalnya 4 m atau 4 kotak grid. Notasi 25 dinding yang tergambar di Floor Plan akan berbeda dengan bila Anda menggambar dinding lurus. Lihat hasil 3D-nya. Gambar 1.26. Hasil Penggambaran 3D Dinding Miring 13 Mengubah Dinding Lurus Menjadi Miring di Jendela 3D Jika Anda ingin mengedit objek dinding lurus Anda menjadi bentuk miring, ada cara cepat untuk menyelesaikannya. Anda bisa langsung melakukannya di jendela 3D. Caranya dengan menyeleksi objek dinding lurus tesebut terlebih dahulu, kemudian buka kembali kotak Wall Settings, pilih ikon Slanted Wall . Klik dan tahan mouse pada titik ujung 26 dinding yang ingin dimiringkan. Akan muncul kotak Pet Palette berisi kumpulan ikon pengeditan, pilih tombol Modify Angle . Sekarang lakukan penarikan ujung dinding ke posisi miring sesuai yang diinginkan. Mudah khan? Gambar 1.27. Mengubah Dinding Lurus menjadi Miring di Jendela 3D 27 Gambar 1.28. Dinding Lurus Gambar 1.29. Dinding Miring 28 14 Membuat Jendela Miring dengan Cepat Jika Anda sudah bisa membuat dinding miring dengan cepat, sekarang tantangannya adalah bagaimana membuat jendela miring dengan cepat pula. Bahkan Anda akan langsung menggambarkannya di jendela 3D dengan cara yang cukup mudah dan ampuh. Pilih jenis jendela W1 Casement Hdiv 10 pada folder Casement Windows 10. Ikuti pengaturan parameternya seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 1.30. Mengatur Parameter Jendela Miring 29 Untuk membuat jendela miring tentu saja harus pada objek dinding yang miring pula. Jadi, jendela tersebut mengikuti bentuk dinding miring yang telah Anda buat sebelumnya. Yang terpenting untuk bisa membuat jendela miring tersebut adalah mengaktifkan pilihan Associated to Wall pada bagian opsi Opening Plane seperti terlihat pada gambar di atas. Secara otomatis jendela yang Anda gambarkan akan langsung mengikuti bentuk dinding miring. Jika pilihan Anda adalah vertikal, jendela tersebut akan tergambar tegak lurus seperti biasa. Jika pengaturan parameter sudah selesai, Anda cukup membuka tampilan perspektif kemudian arahkan mouse ke bagian dinding yang miring. Cukup lakukan klik di bagian dinding tersebut sebanyak jumlah jendela yang Anda inginkan. Sebagai contoh dalam ilustrasi berikut digambarkan dua (2) buah jendela miring. Gambar 1.31. Hasil Penggambaran Jendela Miring 30 15 Membuat Kolom Miring Tidak hanya dinding dan jendela yang bisa Anda buat miring, kolom juga demikian. ArchiCAD 10 menghadirkan opsi Slanted untuk membuat objek kolom yang memiliki kemiringan sudut tertentu. Masukkan nilai untuk sudut kemiringan ini sesuai yang diinginkan. Nilai yang Anda masukkan harus antara 1° sampai 90°. Anda juga bisa mengedit objek kolom lurus menjadi miring langsung di jendela 3D. Prinsipnya sama seperti mengubah dinding lurus menjadi miring seperti pembahasan Trik 12 di atas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 1.32. Mengaktifkan Opsi Slanted Column 31 Gambar 1.33. Mengubah Kolom Lurus menjadi Miring Gambar 1.34. Hasil Akhir Bentuk Kolom Miring 32 16 Membuat Balok Miring Melengkapi kemampuan Dinding, Kolom, dan Jendela yang bisa dibuat miring, elemen konstruksi balok juga bisa Anda buat menjadi miring. Caranya sangat mudah. Anda cukup memilih opsi Inclined dalam kotak dialog Beam Settings sesaat sebelum memulai menggambar balok. Anda juga bisa membuat balok dengan bentuk profile sesuai keinginan dengan memilih opsi Profile . Untuk lebih jelasnya, silakan Anda melihat ilustrasi gambar berikut. Gambar 1.35. Membuat Balok Profile dengan Bentuk Miring 33 17 Membuat Dinding Double Slanted Dengan jenis dinding Double Slanted Wall Anda bisa membuat kedua sisi dinding menjadi bentuk yang samasama miring. Sudut kemiringannya pun bisa diatur saling berbeda untuk sisi yang satu dengan lainnya. Umumnya bentuk double slanted ini banyak dipakai untuk membuat bentuk pondasi bangunan. Atau pun juga jika Anda memang merencanakan desain suatu bangunan yang menggunakan bentuk dinding dengan dua sisi yang miring. Untuk lebih memudahkan pemahaman Anda, coba buat dinding double slanted ini dengan pengaturan parameter seperti terlihat pada gambar berikut. Sekarang gambarkan dinding double slanted Anda di jendela Floor Plan dan lihat hasil penggambarannya di jendela 3D. Gambar 1.36. Mengatur Parameter Dinding Double Slanted 34 Gambar 1.37. Contoh Penggambaran 3D Dinding Double Slanted . Gambar 1.38. Bentuk Pondasi dari Penggambaran Double Slanted 35 Parameter Double Slanted Wall -pada bagian tinggi dan lebar dinding- juga akan bekerja secara pintar dengan mengunci pada angka maksimal walaupun Anda coba mendefinisikan dengan angka lain yang lebih tinggi. 18 Membuat Dinding Complex Dengan jenis dinding Complex Wall , Anda bisa membuat bentuk-bentuk dinding yang jauh lebih kompleks lagi.Misalnya bentuk lengkung, list/relief, dan lainnya. Gambar 1.39. Contoh Bentuk Dinding Lengkung 36 Untuk membuat bentuk dinding lengkung seperti terlihat pada gambar di atas, caranya cukup sederhana. Ikuti urutan langkahnya sebagai berikut. 1. Seleksi objek dinding Anda sebelumnya. 2. Buka kotak dialog Wall Settings di panel Info Box, lalu pilih ikon Complex Wall . 3. Lanjutkan dengan membuka roll-out Floor Plan and Section dan klik panah kecil di sebelah kiri opsi Structure. 4. Klik opsi Profile. Akan muncul kotak panah kecil di sisi kanannya. Klik kotak panah ini. Secara otomatis akan muncul banyak pilihan bentuk profile yang bisa diterapkan ke dalam bentuk dinding Anda lengkap dengan info ukuran/dimensinya serta tampilan previewnya. 5. Klik pilihan Two Story Bent Wall. Dan lihat kini objek dinding Anda telah berubah bentuk menjadi lengkung. Gambar 1.40. Mengakses Custom Profile 37 Gambar 1.41. Pilihan Custom Profile 19 Memodifikasi Bentuk Profile Jika tidak puas dengan tampilan bentuk-bentuk profile yang disediakan secara default oleh ArchiCAD 10, Anda masih diberi kebebasan untuk memodifikasi bentuk profile tersebut sesuai yang diinginkan. Caranya cukup praktis. Yang Anda butuhkan adalah kotak Profile Manager. Di sini Anda bisa mendefinisikan atau memodifikasi secara detil bentuk profile baru Anda. Ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut. 38 1. Klik menu Design > Complex Profile > Profile Manager. 2. Akan muncul kotak dialog di mana Anda bisa mengelola Profile Anda sendiri. Ada banyak pilihan default ArchiCAD yang bisa Anda modifikasi sesuai keinginan. Gambar 1.42. Kotak Profile Manager 3. Sebelum mulai memodifikasi, pilih terlebih dahulu bentuk profile-nya dengan mengklik pada menu pop-up 39 di bagian Choose Profile. Sebagai contoh bahan modifikasi kita, pilih bentuk profile Two Story Bent Wall (jenis lengkung). 4. Jika Anda tetap ingin membiarkan bentuk profile aslinya, klik kotak Duplicate untuk menduplikasi bentuk profile asli tersebut. Nantinya Anda akan bekerja memodifikasi bentuk terhadap profile duplikasi ini. Jadi, bentuk profile asli tetap utuh, tidak diganggu-ganggu dan tidak “rusak”. 5. Ketika kotak Duplicate telah diklik, yang akan muncul adalah jendela Custom Profile - Profile Editor. Di sini Anda akan bekerja memodifikasi bentuk profile Anda sebelumnya. Gunakan kombinasi tombol-tombol di kotak Pet palette untuk mengubah bentuk profile baru Anda ini. Gambar 1.43. Kotak Pet Palette untuk Memodifikasi Profile 40 6. Langkah modifikasi yang akan kita coba adalah mencerminkan profile terhadap sumbu y (vertikal) dengan perintah Mirror. 7. Jika sudah, klik kotak Store Profile . Akan muncul kotak dialog Add Profile. Ketikkan nama profile hasil modifikasi Anda ini. Klik tombol OK. Secara otomatis, nama profile ini akan masuk dalam daftar jenis profile. Terakhir, tutup kotak dialog Profile Manager. 8. Untuk mengaplikasikannya ke dalam project gambar Anda, tinggal lakukan seleksi terhadap dinding yang dimaksud lalu buka kotak Wall Settings dan pilih bentuk profile modifikasi ini. Lihat hasilnya di jendela 3D. Gambar 1.44. Hasil Aplikasi Profile Modifikasi 41 20 Membuat Bentuk Profile Sendiri Jika ternyata Anda masih belum puas dengan modifikasi profile yang telah dilakukan dengan Trik 19 di atas, Anda masih bisa membuat bentuk profile sendiri sesuai keinginan. Caranya pun masih sangat praktis, tidak berbelit-belit dan tanpa tambahan perintah apa pun atau “tools” lainnya. Yang Anda butuhkan, lagi-lagi masih kotak Profile Manager. Ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Klik menu Design > Complex Profile > Profile Manager. 2. Akan muncul kotak dialog Profile Manager. Klik kotak New. 3. Muncul jendela Custom Profile - Profile Editor dalam keadaan kosong, tanpa gambar apa pun. Di sini Anda akan bekerja membuat pola cetakan untuk bentuk profile yang baru sesuai kreasi sendiri menggunakan perintah Line, Arc/Circle, maupun Spline Tool. 4. Jika sudah selesai dan cukup puas dengan hasilnya, sekarang klik Fill Tool untuk “diisikan” ke dalam bentuk profile Anda. Tanpa “mengisi” dengan Fill Tool, bentuk profile Anda yang baru ini tidak akan dapat didefinisikan. Jika bentuk profile telah “terisi” dengan Fill secara otomatis kotak Store Profile akan aktif. 5. Klik kotak Store Profile ini. Akan muncul kotak dialog Add Profile. Ketikkan nama profile kreasi Anda ini. Klik tombol OK. Secara otomatis, nama profile baru ini akan 42 masuk dalam daftar jenis profile. Terakhir, tutup kotak dialog Profile Manager. 6. Untuk mengaplikasikannya ke dalam project gambar Anda, tinggal lakukan seleksi terhadap dinding yang dimaksud lalu buka kotak Wall Settings dan pilih bentuk profile modifikasi ini. Lihat hasilnya di jendela 3D. Gambar 1.45. Membuat Bentuk Profile Sendiri Gambar 1.46. Profile Kreasi Sendiri akan Masuk dalam Daftar Profile 43 Gambar 1.47. Hasil Aplikasi Profile Kreasi Sendiri 21 Main Grid di Jendela Profile Editor dan Floor Plan Ada hal kecil yang terlihat sepele di jendela Profile Editor, namun jika Anda tidak teliti, maka Anda akan bingung dibuatnya. Apakah hal sederhana itu? Jawabnya adalah Main Grid. Main Grid akan muncul di jendela Floor Plan dan Profile Editor. Gunanya sebagai garis bantu layaknya kertas milimeter block pada penggambaran manual yang akan membantu ketepatan gambar Anda. Untuk mengakses Main Grid, klik menu View > Grid Options > Grids & Background. Sebelumnya atur dulu 44 satuan gambar Anda ke dalam meter melalui menu Options > Project Preferences > Working Units & Level. Definisikan angka 1 pada Main Grid, baik ke arah sumbu horizontal maupun vertikal agar nantinya tiap 1 kotak grid mewakili ukuran 1 meter. Namun, perlu diketahui bahwa Main Grid yang muncul bisa berbeda antara di jendela Floor Plan dengan Profile Editor. Ketika yang aktif jendela Profile Editor, Anda bisa mendefinisikan Main Grid yang berbeda dengan Main Grid di Floor Plan. Demikian sebaliknya. Jadi, jangan terkejut bila Anda menemui tinggi profile dinding complex Anda berbeda antara di jendela Profile Editor dengan di Floor Plan. Gambar 1.48. Main Grid Berbeda pada Floor Plan dan Profile Editor 45 22 Menggambar Bentuk Dinding Bak Mungkin Anda ada yang bertanya-tanya bagaimana membuat bentuk dinding bak sederhana. Sebenarnya teknik membuat objek dinding seperti ini pada prinsipnya sudah dipaparkan pada Trik 18 di atas. Intinya gunakan bentuk dinding Complex Wall dan pilih jenis profile Two Story Bent Wall. Kalau bentuk profile ini tidak ada dalam daftar (list) profile, Anda harus membuatnya terlebih dahulu dengan langkah-langkah seperti pada Trik 20 di atas. Ingat untuk mengubah ketinggiannya, edit profile tersebut melalui jendela Profile Editor. Gambar 1.49. Menggambar Bentuk Dinding Bak Sederhana 46 23 3D Zones Menyesuaikan Bentuk Dinding Complex ArchiCAD 10 menyediakan fitur 3D Zones yang dengan cerdas dapat menyesuaikan tingginya sesuai dengan volume bentuk dindingnya bahkan dinding complex sekalipun. Caranya cukup mudah. Gambarkan objek dinding Anda. Lalu “isi” dengan zone. Gunakan pilihan Inner Edge di panel Info Box. Lalu klik 2 kali di bagian dalam dinding. Secara otomatis muncul informasi luas area dan tinggi zone. Gambar 1.50. Mengedit 3D Zone langsung di Jendela 3D 47 24 Warna Material dan Pencahayaan pada Jendela Sections/Elevations Selain fitur Wall Complexity yang sangat berguna untuk mencapai kebebasan modeling, ada terobosan besar lain yang dihadirkan di versi 10 ini. Yaitu kemampuan menerapkan warna material/tekstur dan jatuhnya cahaya matahari pada bangunan langsung di jendela Sections/Elevations. Sehingga hasil akhir gambar tampak dan potongan Anda akan benarbenar terlihat “hidup” dan menarik layaknya sebuah presentasi gambar 3D. Pada versi ArchiCAD yang lebih rendah, Anda hanya bisa menerapkan pola arsiran (fill) pada jendela Section/Elevation ini. Jika Anda penasaran dengan teknik ini, ikuti pengaturan parameternya di kotak dialog Sections/Elevations Settings seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 1.51. Mengatur Parameter Warna Material dan Shading di Jendela Sections/Elevations 48 Jika sudah selesai dengan pengaturan parameter di atas, klik tombol OK dan lihat hasil akhir gambar tampak/potongan Anda ini dengan mengklik bagian sections/elevations di panel Navigator. Gambar 1.52. Gambar Tampak yang Lengkap dengan Warna Material dan Jatuhnya Pembayangan dari Sinar Matahari Jika hasil warna material dan jatuhnya pembayangan sinar matahari belum terlihat di jendela Sections/Elevations, Anda perlu melakukan perintah Rebuild untuk menampilkan progress/hasil kerja dari langkah terakhir yang Anda lakukan. Caranya cukup klik kanan mouse pada tulisan Tampak atau pun Potongan Anda di panel Navigator. Akan muncul banyak opsi, pilih Rebuild Section/Elevation. 49 25 Distorted Fill Distorted Fill adalah fitur baru di ArchiCAD 10 yang bisa Anda gunakan untuk membuat variasi bentuk pola arsiran pada denah. Dengan fasilitas Distorted Fill ini, Anda bebas mendefinisikan bentuk pola arsiran (fill) baru yang akan memperkaya tampilan denah Anda. Gambar 1.53. Perbedaan Opsi Pola Arsiran (Fill) Gambar 1.54. Pilihan Distorted Fill 50 Untuk membuat pola arsiran Distorted Fill, caranya cukup mudah. Ikuti panduan langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Buat objek ruang atau kurva tertutup Anda. Bisa menggunakan Wall Tool, Slab, Line, Polyline, dan lain-lain. 2. Klik ikon Fill Tool pada panel Toolbox. Ikuti pengaturan opsinya seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 1.55. Mengatur Opsi Distorted Fill 3. Pada pilihan Geometry Methods di panel Info Box, pilih jenis Rectangular . 4. Tarik Fill memenuhi ruangan ataupun kurva tertutup Anda. 5. Pola Fill Anda belum selesai tergambar. Sekarang bentuk kursor Anda akan berubah menjadi seperti ini . Klik mouse dan tarik ke sudut tertentu untuk menentukan arah sumbu 1. Lanjutkan dengan menarik mouse 51 ke sudut yang lain untuk menentukan arah sumbu 2. Perhatikan gambar berikut. Gambar 1.56. Menggambar Distorted Fill 26 Mengubah Distorted Fill Trik berikut melanjutkan pembahasan tentang Distorted Fill yang telah dibahas pada Trik 25 sebelumnya. Sekarang permasalahannya adalah bagaimana jika Anda telah membuat pola arsiran Distorted Fill, namun ternyata kemudian Anda kurang puas dengan hasil akhirnya? Apakah Anda harus menghapus pola Distorted Fill ini dan mengulang menggambar yang baru? Jawabannya adalah tidak. Anda cukup melakukan pengeditan terhadap pola arsiran Distorted Fill Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah mengubah arah sumbu dari Distorted Fill ini. Ikuti caranya sebagai berikut. Aktifkan ikon Arrow Tool di 52 panel Toolbox kemudian lakukan seleksi terhadap Distorted Fill yang dimaksud. Lalu geser mouse ke sumbu yang ingin diubah. Lanjutkan dengan menariknya ke arah baru yang diinginkan. Lihat gambar berikut. Gambar 1.57. Mengedit Pola Distorted Fill Yang perlu Anda perhatikan adalah ketika melakukan penggeseran sumbu lama ke arah baru yang diinginkan, aktifkan pilihan Move sub-element di kotak Pet palette yang muncul di lembar Floor Plan. Lihat kembali gambar di atas. 53 27 New Fill Option: Linear Gradient ArchiCAD 10 memperkenalkan fitur baru Gradient Fill yang akan membantu Anda menciptakan tampilan hasil akhir yang sangat menarik dan representatif. Anda bisa memanfaatkan fitur baru ini untuk membuat tampilan latar belakang (background) yang menarik dengan bentuk dan corak warna-warna gradient. Biasanya Anda membutuhkan program grafis tambahan semisal Photoshop atau Corel- DRAW untuk bisa membuat tampilan efek gradient seperti ini. Gambar 1.58. Menampilkan Pilihan Linear dan Radial Gradient Fill Anda juga bisa menerapkan efek warna gradien ini pada layout denah sehingga terlihat lebih cantik dan hidup. 54 Ada dua pilihan Gradient Fill yang bisa Anda gunakan, yaitu Linear dan Radial Gradient Fill. Pilihan Radial Gradient Fill akan dibahas pada Trik 28 selanjutnya. Untuk membuat tampilan efek Linear Gradient Fill, ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Pilih Linear Gradient Fill dan tentukan warna-warna yang diinginkan untuk efek Gradient-nya. Lihat contoh pengaturannya pada gambar berikut. Gambar 1.59. Memilih Warna-Warna untuk Linear Gradient Fill 2. Buka tampilan Section/Elevation gambar Tampak Depan bangunan Anda karena kita ingin menerapkan efek gradien ini pada gambar tampak. Jika Anda belum membuatnya, buatlah terlebih dahulu menggunakan Section/Elevation Tool di panel Toolbox. 3. Aktifkan pilihan Rectangle Fill di panel Info Box. 4. Perhatikan gambar di bawah ini. Klik mouse pada posisi Klik 1 dan akhiri dengan mengklik pada posisi Klik 2. 55 Gambar 1.60. Menggambar Linear Gradient Fill 5. Hasilnya akan terlihat seperti pada gambar berikut. Gambar 1.61. Hasil Penggambaran Linear Gradient Fill Hasil penggambaran Linear Gradient Fill ini belum selesai karena arah efek gradien yang diharapkan adalah sejajar sumbu X-horizontal bukan searah sumbu Y-vertikal seperti 56 terlihat pada gambar di atas. Kini tugas Anda mengedit arah sumbu Linear Gradient Fill ini. Lanjutkan langkah 6 berikut. 6. Seleksi Linear Gradient Fill menggunakan Arrow Tool di panel Toolbox. 7. Amati tepat di bagian tengah terlihat sumbu Linear Gradient Fill Anda. Klik dan tahan mouse tepat di ujung sumbu ini sebelah kanan (Klik 1), pilih perintah Move Sub-Element pada kotak Pet palette yang muncul. Lalu tarik sumbu tersebut tegak lurus ke bawah (Klik 2). Untuk lebih jelasnya, ikuti petunjuk gambar berikut. Gambar 1.62. Mengedit Sumbu Linear Gradient Fill 57 Gambar 1.63. Hasil Akhir Pengeditan Sumbu Linear Gradient Fill 28 New Fill Option: Radial Gradient Prinsip membuat efek Radial Gradient Fill sama persis dengan membuat Linear Gradient Fill seperti pembahasan pada Trik 27 di atas. Bedanya tentu saja Anda harus mengaktifkan pilihan Radial Gradient Fill. - Ikuti urutan langkahnya mulai dari langkah 1 sampai dengan 4 sesuai Trik 27 di atas. Jangan kaget jika Anda belum melihat efek dari warna Radial Gradient Fill yang diharapkan. Ini karena sumbu Radial Gradient tersembunyi dibalik objek gambar Anda. Tugas Anda adalah memindahkan sumbu Radial ini ke posisi pojok kanan atas. Ikuti petunjuk gambar berikut. 58 Gambar 1.64. Posisi Memindahkan Sumbu Radial Gradient Fill Jika sudah selesai memindahkan sumbu Radial, Anda akan melihat efek warna Radial Gradient yang belum maksimal. Ini karena sumbu Radial yang ada terlalu kecil bentuknya sehingga efek warna Radial yang dihasilkannya pun minimum. Tugas Anda berikut adalah membesarkan ukuran sumbu radial ini dengan cara menarik lingkaran luar dan lingkaran dalam sumbu menjadi bentuk yang lebih besar lagi sehingga efek warna Radial akan muncul optimal. Untuk melakukannya lihat acuan ilustrasi gambar di bawah ini. 59 Gambar 1.65. Mengedit Ukuran Sumbu Radial Gambar 1.66. Hasil Akhir Pengeditan Sumbu Radial 60 29 New 3D Window Display ArchiCAD 10 punya opsi baru untuk menampilkan elemen konstruksi di jendela 3D. Untuk shorcut cepat berpindah ke jendela 3D, tekan tombol F3. Sedangkan untuk kembali ke jendela Floor Plan, tekan tombol F2. Jika Anda melakukan seleksi marquee terhadap area gambar tertentu di lembar kerja Floor Plan, dan untuk melihat tampilan 3D-nya, tekan tombol F5. Maka yang tertampil hanyalah elemen-elemen yang Anda batasi dengan seleksi marquee. Jika Anda ingin melihat semua elemen konstruksi, tekan kombinasi tombol Ctrl+F5. 30 3D Navigasi Layaknya Bermain Game Kini fitur baru paling menyenangkan hadir di rilis terbaru ArchiCAD, yaitu kemampuan untuk menjelajah objek-objek di jendela 3D layaknya Anda bermain game. Tentu ini kabar bagus terutama buat Anda yang gemar bahkan maniak bermain game. - AchiCAD 10 memperkenalkan fitur 3D Explore Mode. Anda pasti akan terkagum-kagum dengan kemampuan navigasi seperti ini karena akan sangat membantu untuk menjelajah interior bangunan maupun menelusuri bentuk eksteriornya sesuka hati Anda. Namun, ingat fitur Explore ini hanya bekerja dalam mode Perspective. Untuk menguji kemam61 puan fitur ini, Anda bisa langsung mengakses Menu View > Explore Model atau menekan ikon Explore di bagian bawah Display Views jendela 3D. Sesaat setelah mengaktifkan fitur Explore akan muncul kotak 3D Explore Information yang akan menyuguhkan informasi seputar tombol-tombol keyboard apa saja yang tersedia dan bisa digunakan untuk menjelajah bangunan 3D Anda. Namun, ada yang penting untuk diketahui. Jika Anda menggunakan pilihan Internal Engine pada tampilan jendela 3D Anda, kemampuan fitur Explore tidak akan berjalan optimal. Disarankan Anda untuk memilih engine lain, yaitu OpenGL. Akhirnya permasalahan spesifikasi hardware komputer yang Anda miliki akan sangat berpengaruh untuk kemampuan maksimal memainkan fitur Explore ini. Kotak Warning yang muncul akan terlihat seperti gambar berikut. Jika Anda ingin tetap melanjutkan, tekan tombol Explore Anyway. Gambar 1.67. Kotak Warning Ketika Internal Engine Aktif Jika Anda ingin mengganti engine yang digunakan untuk tampilan 3D-nya, Anda bisa mengakses menu View > 3D View Mode > OpenGL 3D Engine. 62 Gambar 1.68. Mengubah Engine 3D Gambar 1.69. Navigasi 3D dengan Fitur Explore 63 Gambar 1.70. Kotak 3D Explore Information